Kamis 23 Jun 2022 02:54 WIB

Hujan Roket Rusia di Kharkiv Tewaskan 15 Orang

Petugas medis membawa jenazah perempuan jompo dari bawah reruntuhan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham Tirta
Penduduk memindahkan puing-puing dari rumah yang hancur terkena roket dalam perang Rusia-Ukraina (ilustrasi).
Foto: AP/Francisco Seco
Penduduk memindahkan puing-puing dari rumah yang hancur terkena roket dalam perang Rusia-Ukraina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Rusia menghujani Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dan daerah sekitarnya dengan roket. Serangan ini menewaskan sedikitnya 15 orang. Sementara di dalam Rusia, kilang minyak yang berjarak sekitar 8 kilometer dari perbatasan Ukraina terbakar.

Dikabarkan kilang itu terkena serangan drone lintas perbatasan. Foto-foto jurnalis lepas di Kota Sievierodonetsk yang merupakan medan pertempuran utama menunjukkan perang belum selesai. Ukraina memasok ulang pasukannya dengan menyeberangkan pasokan dengan rakit tiup.

Baca Juga

Serangan Rusia di Kharkiv digelar sepanjang Selasa (21/6/2022) sampai Rabu (22/6/2022). Serangan terbaru merupakan yang terburuk di daerah yang kehidupan normal sempat kembali sejak Ukraina memukul mundur serangan besar Rusia bulan lalu.  

"Ini peluru pasukan Rusia, itu mungkin peluncur roket multilaras, dan ini dampak dari rudal, ini semua dampak rudal," kata jaksa Kharkiv, Mikhailo Martosh di tengah puing-puing pondok di daerah pinggir kota.

Petugas medis membawa jenazah seorang perempuan lanjut usia dari bawah reruntuhan garasi yang terbakar. Mereka membawanya ke mobil van yang diparkir didekatnya.

"Ia berusia 85 tahun, anak perang (Perang Dunia), ia selamat satu perang, tidak berhasil melalui yang satu ini, tidak ada tempat untuk melarikan diri, terutama nenek sendiri, ia tidak ingin kemana-mana," kata cucunya, Mykyta.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan, terdapat laporan korban jiwa pada Selasa malam dan pada Rabu pagi baru diketahui serangan di Kharkiv menewaskan 15 orang dan melukai 16 lainnya. "Kini pasukan Rusia menghantam Kota Kharkiv sama dengan cara mereka menghantam Mariupol, dengan tujuan meneror populasi," kata penasihat kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovych.  

Menurut dia, bila Rusia terus melakukannya, maka mereka akan bertindak bagaimana agar memindahkan artileri. "Gagasannya (Rusia) adalah untuk menciptakan masalah besar untuk mengalihkan perhatian kami dan memaksa kami mengalihkan pasukan, saya kira akan ada eskalasi," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement