Kamis 14 Apr 2022 08:25 WIB

Ukraina Selidiki 6.000 Kejahatan Perang Pasukan Rusia

Kiev mengharapkan dukungan masyarakat internasional untuk mengakhiri perang

Kiev sedang menyelidiki 6.000 kejahatan perang di seluruh Ukraina yang telah diserang oleh pasukan Rusia
Kiev sedang menyelidiki 6.000 kejahatan perang di seluruh Ukraina yang telah diserang oleh pasukan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID., AMSTERDAM -- Kiev sedang menyelidiki 6.000 kejahatan perang di seluruh Ukraina yang telah diserang oleh pasukan Rusia, kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova pada Selasa (12/4/2022) pagi.

Berbicara melalui konferensi video kepada penyiar publik Belanda NOS, Venediktova mengatakan Rusia ingin "menghancurkan Ukraina," dan tentara Rusia mendapat perintah serangan bom dan pembunuhan terhadap warga sipil dari atasan mereka.

Jaksa agung mengatakan Rusia ingin mengintimidasi dan mengambil alih Ukraina dengan melakukan serangan terhadap warga sipil.

"Kami mengharapkan dukungan masyarakat internasional untuk mengakhiri perang dan menghukum penjahat perang," ujar dia.

Baca juga : Rusia Ancam Serang Ibu Kota Ukraina Kiev

Venediktova juga mengatakan dirinya sedang mencoba untuk memeriksa semua titik di mana kemungkinan kejahatan perang dilakukan, termasuk tuduhan "kejahatan perang" terhadap tentara Ukraina.

Presiden Ukraina Voldoymyr Zelenskyy mengatakan awal bulan ini bahwa pelanggaran yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa di Bucha merupakan "kejahatan perang."

Dia menekankan bahwa mobil warga dihancurkan oleh tank dan penduduk disiksa di Bucha, meskipun tidak semua bukti tersedia.

Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengumumkan bahwa polisi dan jaksa mencoba untuk merekam setiap "kejahatan perang" di tempat kejadian, mencatat pada Senin, jumlah jasad sipil yang dikeluarkan dari kuburan massal di Bucha dan dikirim ke lembaga forensik untuk identifikasi dan pemeriksaan mencapai 46 orang.

Baca juga : Dua Warga Rusia yang Kehabisan Biaya Hidup di Bali Ditahan

Namun Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pembunuhan warga sipil di Bucha, yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia sebelum mereka baru-baru ini menarik diri dari sekitar ibu kota negara Kyiv, direkayasa dan Moskow memperingatkan bahwa akan ada provokasi serupa terhadap Rusia menggunakan senjata kimia dalam waktu dekat.

Lebih dari 4,6 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak dimulainya perang pada 24 Februari. Polandia telah mengambil lebih dari 2,4 juta, dengan setengahnya masih berada di negara itu.

Perang Rusia di Ukraina telah menimbulkan kemarahan internasional, di mana Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi berat terhadap Moskow.

Setidaknya 1.842 warga sipil telah tewas dan 2.493 terluka sejauh ini di Ukraina, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.

Baca juga : Warga Siap Gugat Perusahaan Hary Tanoe yang Bongkar Masjid Al Hurriyah

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ukraina-selidiki-6000-kejahatan-perang-pasukan-rusia/2562223
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement