Rabu 08 Sep 2021 14:54 WIB

Startup Pangan Segari Raih Pendanaan Seri A Rp 227,6 Miliar

Segari akan menggunakan pendanaan terbaru untuk memperkuat infrastruktur.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petani memanen sayur sawi (ilustrasi). Startup toko produk pangan, Segari, mendapatkan pendanaan Seri A sebesar 16 juta dolar AS.
Foto: ANTARA/BASRI MARZUKI
Petani memanen sayur sawi (ilustrasi). Startup toko produk pangan, Segari, mendapatkan pendanaan Seri A sebesar 16 juta dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Startup toko produk pangan, Segari, mendapatkan pendanaan Seri A sebesar 16 juta dolar AS atau setara Rp 227,6 miliar. Startup yang didirikan pada 2020 ini berkomitmen menyederhanakan rantai distribusi di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan memberdayakan komunitas sebagai mitra dalam penjualan dan distribusi yang lebih efisien.

Pendanaan Seri A ini dipimpin oleh Go-Ventures dengan partisipasi dari Susquehanna International Group (SIG) dan berbagai investor strategis seperti Alfamart, Gunung Sewu Group (salah satu grup perusahaan pertanian dan pangan terbesar di Indonesia), dan Intrinity Capital yang berafiliasi dengan Gulaku. BEENEXT, AC Ventures dan Saison Capital, yang merupakan para investor Segari sejak tahap awal (seed) juga ikut terlibat dalam putaran pendanaan ini.

Baca Juga

Perwakilan Go-Ventures, Aditya Kamath menyatakan, Segari tumbuh dengan sangat cepat dan tetap mempertahankan unit ekonomi terbaik pada sektor ini. "Segari dapat menyelesaikan salah satu masalah paling mendesak di Indonesia, yaitu rantai distribusi pertanian yang kompleks," kata Aditya dikutip Republika, Rabu (8/9). 

Segari akan menggunakan pendanaan terbaru untuk memperkuat infrastruktur, memastikan proses lebih efisien dari petani ke konsumen. Segari berencana memperkuat dan menambah tim di berbagai bidang, termasuk operasional, teknologi, dan pemasaran.

CEO Segari Yosua Setiawan mengatakan, rantai distribusi pertanian adalah salah satu masalah paling kompleks di Indonesia. Masih terdapat banyak tahap produk pertanian dari petani sampai ke tangan konsumen. 

"Kami berharap dapat memberikan dampak positif dimana konsumen bisa menerima bahan makanan berkualitas dengan lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Di sisi petani, kami juga membantu mereka untuk menerima harga yang adil," kata Yosua.

Dalam waktu kurang dari 12 bulan sejak mulai beroperasi, startup ini telah menjadi pilihan warga Jakarta dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan produk segar. Perusahaan pun berhasil meningkatkan jumlah pengguna, pesanan dengan pendapatan naik lebih dari 20 kali lipat. 

Pelanggan dapat melakukan pemesanan langsung berbagai produk mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, daging, hingga makanan pokok, melalui laman atau aplikasi Segari. Produk makanan segar akan sampai ke tangan konsumen dari petani dalam waktu 15 jam.

Sebagian besar sumber produk segar Segari didapatkan langsung dari para mitra petani di Jawa dan Sumatra. Melalui desentralisasi gudang dan jaringan mitra penjualan, Segari diklaim memiliki waktu pengiriman yang lebih cepat, kualitas produk yang lebih baik, dan biaya yang lebih rendah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement