Selasa 27 Jul 2021 05:35 WIB

Ilmuwan Ungkap Virus Pilek Sudah Berusia 700 Ribu Tahun

Ilmuwan mengestimasi virus HAdV-C muncul lebih dari 700 ribu tahun lalu.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Ilmuwan mengestimasi virus HAdV-C muncul lebih dari 700 ribu tahun lalu.
Foto: Public Domain Pictures
Ilmuwan mengestimasi virus HAdV-C muncul lebih dari 700 ribu tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Human adenovirus C (HAdV-C) merupakan spesies virus yang biasa menyebabkan pilek ringan pada anak. Virus ini ternyata memiliki usia yang jauh lebih tua dibandingkan manusia moderen atau Homo sapiens.

Dilansir dari sciencealert, Senin (26/7), sia HAdV-C terungkap melalui sebuah studi terhadap gigi susu berusia 31 ribu tahun. Gigi susu ini ditemukan di situs arkeologi yang terletak di timur laut Siberia bernama Yana "Rhinoceros Horn Site" (RHS).

Baca Juga

Situs arkeologi tersebut berlokasi sekitar 480 kilometer di utara Arctic Circle. gigi susu yang digunakan dalam studi ini merupakan satu-satunya sisa manusia yang ditemukan di situs tersebut.

Ada tiga buah gigi susu yang ditemukan oleh peneliti. Ketiga buah gigi susu ini berasal dari dua anak yang berbeda dengan kisaran usia 10-12 tahun.

Para peneliti menemukan sisa-sisa DNA dari beberapa jenis virus. Mereka lalu menggunakan materi genetik tersebut untuk merekonstruksi sejarah evolusi patogen-patogen tersebut.

Seperti diketahui, virus bisa masuk ke dalam gigi melalui aliran darah. Di sana, virus bisa terjaga di dalam jaringan keras hingga beribu-ribu tahun menurut peneliti Sofie Nielsen dari University of Copenhagen.

Tak seperti tulang di tubuh, gigi tidak beregenerasi. Gigi mempertahankan sel-sel yang sama dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, gigi dapat memberikan "rekaman" kumulatif mengenai semua patogen yang pernah mengenai seseorang.

Berdasarkan hasil analisis, peneliti mengestimasi bahwa HAdV-C muncul sejak lebih dari 700 ribu tahun lalu. Artinya, virus ini sudah ada jauh sebelum Homo sapiens berjalan di bumi.

Temuan ini sudah diunggah pada 28 Juni melalui preprint database bioRxiv. Akan tetapi, temuan ini belum melalui proses peninjauan oleh rekan sejawat.

Meski menakjubkan, sebagian orang masih meragukan temuan ini. Ahli biologi evolusi dari Robert Koch Institute yaitu Sebastien Calvignac-Spencer mengatakan merupakan hal yang mungkin bila HAdV-C berasal dari zaman purba. Akan tetapi, Calvignac-Spencer menilai analisis para peneliti mengenai usia HAdV-C lebih cocok bila dianggap sebagai temuan pendahuluan.

Berdasarkan laporan yang disampaikan peneliti, Calvignac-Spencer mengatakan peneliti mengekstraksi dua genom adenovirus yang hampir lengkap dari gigi susu tersebut. Kedua genom tersebut memang menyediakan sampel virus yang unik namun sangat kecil untuk dijadikan dasar analsisi.

Calvignac-Spencer mengatakan para peneliti bisa menganalisis adenovirus yang berusia lebih muda, misalnya berusia beberapa ribu tahun, sebagai tambahan. Analisis ini dapat membantu para peneliti untuk memvalidasi estimasi yang mereka buat mengenai usia HAdV-C.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement