Selasa 15 Jun 2021 09:19 WIB

Novavax Efektif 90,4 Persen dalam Uji Coba AS dan Meksiko

Kemanjuran vaksin Novavax adalah 91 persen pada populasi berisiko tinggi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Kantor pusat Novavax di Maryland, Amerika Serikat.
Foto: EPA
Kantor pusat Novavax di Maryland, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan bioteknologi Amerika Novavax mengumumkan kandidat vaksin virus coronanya memiliki kemanjuran keseluruhan 90,4 persen dalam uji coba fase 3. Uji coba dilakukan di seluruh Amerika Serikat dan Meksiko.

Analisis tambahan dari uji coba sedang berlangsung, menurut perusahaan pada Senin (14/6), dan akan diserahkan ke jurnal peer-review untuk publikasi. Hasil uji coba tampak konsisten dengan profil kemanjuran dan keamanan vaksin yang sebelumnya ditunjukkan dalam uji coba Fase 3 yang dilakukan di Inggris.

Baca Juga

"Beda benua, populasi berbeda, virus berbeda beredar, namun kami masih melihat kemanjuran yang sangat baik. Ini yang ingin kamu miliki," kata Dr Gregory Glenn, presiden penelitian dan pengembangan Novavax, dilansir di CNN, Selasa (15/6).

Studi ini diluncurkan pada Desember dan mendaftarkan 29.960 orang dewasa pada 113 lokasi di Amerika Serikat dan enam situs di Meksiko. Beberapa peserta diberi plasebo dan beberapa diberikan dua dosis vaksin Novavax dengan jarak 21 hari.

Perusahaan itu mengatakan vaksin itu secara umum dapat ditoleransi dengan baik dan efek samping yang umum, termasuk rasa sakit di tempat suntikan, yang berlangsung kurang dari tiga hari, dan kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot, yang berlangsung kurang dari dua hari.

Ada 77 kasus Covid-19 yang muncul di antara peserta selama penelitian, menurut Novavax. Enam puluh tiga kasus terjadi pada orang dalam kelompok plasebo dan 14 pada kelompok vaksin.

Perusahaan mencatat bahwa semua kasus dalam kelompok vaksin ringan. Ada 10 kasus sedang dan empat kasus parah pada kelompok plasebo, menunjukkan kemanjuran vaksin 100 persen terhadap penyakit sedang atau berat.

Sebagian besar kasus terjadi pada orang berisiko tinggi, seperti mereka yang berusia di atas 65 tahun, dengan penyakit penyerta tertentu atau sering terpapar Covid-19. Perusahaan mengumumkan kemanjuran vaksin adalah 91 persen pada populasi berisiko tinggi.

Peneliti Novavax juga mencermati data sekuensing untuk 54 dari 77 kasus Covid-19 dalam penelitian ini. Berdasarkan urutan kasus tersebut, perusahaan mengumumkan bahwa kemanjuran vaksin adalah 93,2 persen terhadap varian yang menjadi perhatian.

Analisis akhir dari hasil uji coba fase 3 Inggris Novavax, yang diumumkan pada bulan Maret, menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran keseluruhan sebesar 89,7 persen. Kemanjurannya adalah 96,4 persen terhadap jenis virus corona asli dan 86,3 persen terhadap varian B.1.1.7  pertama kali diidentifikasi di Inggris.

Vaksin virus corona Novavax, yang disebut NVX-CoV2373, berbeda dari tiga vaksin yang sudah digunakan di Amerika Serikat. Vaksin bergantung pada apa yang disebut teknologi nanopartikel rekombinan dan adjuvant Novavax, yang disebut Matrix-M, untuk merangsang respons imun.

Dua vaksin mRNA yang disahkan tahun lalu di Amerika Serikat, dari Pfizer/BioNTech dan Moderna, keduanya menggunakan materi genetik untuk merangsang respons imun. Vaksin tunggal Johnson & Johnson, yang disahkan pada Februari, menggunakan virus flu biasa yang dilemahkan sebagai vektor untuk membawa instruksi genetik.

Novavax mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menerapkan di AS untuk otorisasi penggunaan darurat vaksinnya pada kuartal ketiga tahun ini. Perusahaan berupaya untuk memproduksi sekitar 100 juta dosis per bulan pada akhir kuartal ketiga. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement