Rabu 02 Jun 2021 05:10 WIB

Polisi Bangladesh Tangkap Pria Diduga Bunuh 70 Harimau

Talukder dikenal sebagai sosok yang berani bertarung melawan harimau.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Seekor harimau Bengal.
Foto: abc
Seekor harimau Bengal.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Polisi Bangladesh menangkap seorang tersangka pemburu satwa liar yang diyakini membunuh sekurangnya 70 harimau Bengal. Harimau itu terancam punah dalam lebih dari dua dekade.

Pada Selasa (1/6) waktu setempat, kepala polisi setempat Saidur Rahman mengatakan, Habib Talukder, yang dijuluki Harimau Habib karena keterampilan berburu, tinggal di dekat hutan bakau Sundarbans. Dia coba melarikan diri setiap kali petugas menggerebek daerah tersebut.

Tersangka berusia 50 tahun itu dikirim ke penjara sambil menunggu persidangan setelah ditangkap pada Sabtu pekan lalu di rumahnya di distrik Bagerhat selatan. Kawasan hutan bakau yang membentang di India dan Bangladesh, rumah bagi salah satu populasi harimau Bengal terbesar di dunia, adalah tempat berburu di Talukder.

Kulit, tulang, dan bahkan daging kucing akan dibeli oleh pedagang pasar gelap yang akan menjualnya di China dan di tempat lain. Talukder mulai mengumpulkan madu dari lebah liar di hutan dan menjadi legenda lokal karena eksploitasinya berburu kucing besar dan menghindari penangkapan.

"Kami sama-sama menghormatinya dan takut padanya," kata pemburu madu lokal Abdus Salam merujuk Talukder dikutip laman Aljazirah, Selasa (1/6). "Dia pria berbahaya yang bisa bertarung sendirian dengan mama (harimau) di dalam hutan," ujarnya menambahkan.

Talukder berulang kali buron karena sejumlah kasus yang diajukan berdasarkan undang-undang konservasi satwa liar. "Dia mungkin memiliki hubungan dengan geng yang beroperasi di Sundarbans untuk memburu hewan liar," kata Rahman.

Talukder sering berkelana ke hutan meskipun dilarang. Pejabat hutan Joynal Abadin mengatakan, Talukder secara resmi didakwa atas perburuan tiga harimau dan lima rusa. Namun demikian, Talukder mengatakan kepada penduduk setempat bahwa dia telah berburu sebanyak 70 harimau besar sejak dia pertama kali membunuh seekor harimau di usia 25-an tahun.

"Kami belum bisa memverifikasi klaimnya," katanya. Petugas konservasi hutan regional Mainuddin Khan mengatakan berita penangkapan Talukder telah membuat "desahan lega".

"Dia adalah sakit kepala yang besar bagi kami. Dia menjadi ancaman besar bagi keanekaragaman hayati hutan," ujar Khan.

Harimau Bengal tergolong unik di antara kucing besar karena dapat hidup dan berburu di air payau di hutan bakau. Mereka adalah perenang yang mahir.

Setelah tindakan keras terhadap perburuan dan perampokan, sebuah studi 2019 oleh departemen kehutanan Bangladesh menemukan total 114 harimau Bengal di bagian Sundarbans, sebuah situs warisan UNESCO. Populasi mereka telah mencatat rekor terendah 106 pada 2015 dari 440 pada 2004.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement