Rabu 19 May 2021 13:16 WIB

Sekelompok Yahudi di Google Buat Gerakan Bela Palestina

Kelompok itu dilaporkan membuat surat ke CEO agar mengecam serangan Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang demonstran Palestina menggunakan katapel untuk mengembalikan tabung gas air mata ke arah tentara selama bentrokan dengan pasukan Israel di pintu masuk utara kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa, 18 Mei 2021.
Foto: AP/Nasser Nasser
Seorang demonstran Palestina menggunakan katapel untuk mengembalikan tabung gas air mata ke arah tentara selama bentrokan dengan pasukan Israel di pintu masuk utara kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa, 18 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sekelompok karyawan Google beragama Yahudi mendesak tempat mereka bekerja untuk mendukung Palestina di tengah pengeboman Israel di Gaza. Serangan-serangan yang telah menewaskan 200 orang lebih termasuk puluhan anak-anak.

Dalam surat internalnya karyawan Google meminta CEO Sundar Pichai untuk mengeluarkan pernyataan mengecam serangan-serangan tersebut. Termasuk 'mengakui kerusakan langsung militer Israel dan kekerasan kelompok kriminal terhadap rakyat Palestina'

Baca Juga

"Rakyat Palestina sangat terdampak pada kekerasan militer kolonial yang terjadi di kawasan," kata para karyawan Google dalam surat mereka seperti dikutip Middle East Eye, Rabu (19/5).

"Mohon perhatikan permintaan pengguna Google di Palestina dan terus suarakan suara mereka," tambah para pekerja perusahaan teknologi raksasa itu.  

Para pegawai juga meminta Google untuk menghentikan kontrak bisnis yang membantu 'Israel melanggar hak asasi rakyat Palestina seperti militer Israel.' Surat internal tersebut ditanda tangani 250 karyawan beragama Yahui dan 'allied Googlers'. Surat ini pertama kali dilaporkan oleh The Verge.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement