Ahad 02 May 2021 21:13 WIB

Disdik Papua Harap Tenaga Pendidik di Pedalaman Bertahan

Meskipun terkendala keamanan, tenaga pendidik diharap tetap semangat.

[Ilustrasi] Siswa di Papua melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah karena tak memiliki gawai dan jaringan internet.
Foto: Antara
[Ilustrasi] Siswa di Papua melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah karena tak memiliki gawai dan jaringan internet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua mengharapkan, tenaga pendidik di pedalaman dapat tetap bertahan dan mengabdi dengan semangat. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) begitu banyak permasalahan tenaga pendidik dan guru, tetapi Disdik Papua optimistis bahwa itikad baik akan menemukan jalan baik pula.

"Sehingga para tenaga pendidik yang mengabdi di pedalaman khususnya diharapkan tetap termotivasi untuk memberikan pengabdian bagi anak-anak Papua," kata Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Ahad (2/5).

Baca Juga

Meskipun terkendala kondisi keamanan maupun permasalahan lainnya, Disdik Papua berharap para tenaga pendidik ini tetap bersemangat dalam mengajar. "Pendidikan kini sedang dipersulit dengan Covid-19 dan jaringan internet, termasuk keamanan namun kami berharap para tenaga pendidik ini dapat terus semangat dan percaya bahwa pengabdian yang dilakukan akan selalu dilindungi Tuhan," ujarnya.

Disdik Papua juga berharap, tidak hanya tenaga pendidik di pedalaman, yang berada di perkotaan terus semangat mengajar anak-anak Papua meskipun secara daring. "Dalam peringatan Hardiknas 2021 ini kami berharap para tenaga pendidik dapat terus memberikan yang terbaik bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus Papua," katanya.

Pada peringatan Hardiknas 2021 di Provinsi Papua, Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah setempat memberikan apresiasi atas kepedulian terhadap dunia pendidikan di masa Covid-19, tidak hanya kepada para tenaga pendidik dan guru. Namun, juga pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, kalangan gereja, hingga media massa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement