Rabu 11 Nov 2020 20:32 WIB

Gubernur Ingatkan Antisipasi Arah Luncuran Awan Panas

Semua pihak harus siaga, terutama dengan setiap potensi luncuran awan panas.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) memantau aktivitas Gunung Merapi di Dukuh Sumber, Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Selain memantau aktivitas Gunung Merapi, Ganjar Pranowo juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi untuk tetap tenang serta siap jika ada perintah untuk evakuasi.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) memantau aktivitas Gunung Merapi di Dukuh Sumber, Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Selain memantau aktivitas Gunung Merapi, Ganjar Pranowo juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi untuk tetap tenang serta siap jika ada perintah untuk evakuasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seluruh stakeholder kebencanaan di wilayah zona rawan erupsi gunung Merapi telah meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul terus meningkatnya aktivitas gunung berapi aktif di perbatasan Jawa Tengah dan DIY tersebut.

Khususnya, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan arah luncuran awan panas akibat dampak erupsi. “Skenario sudah ada semua, jadi kalau arahnya ke Magelang ya Magelang siap. Demikian di wilayah lain di Jawa Tengah,” katanya di Semarang, Rabu (11/11).

Oleh karena itu, gubernur kemarin telah mengunjungi dan memastikan di tiga wilayah zona bahaya erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Baik di Kabupaten Klaten, Boyolali maupun Kabupaten Magelang.

Menurutnya, semua mesti siap untuk mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan- kemungkinan tersebut. Terutama dengan setiap potensi luncuran awan panas akibat erupsi tersebut.

Sebab, prediksi- prediksi yang muncul saat ini, dimungkinkan masih bisa berubah karena alam memang tidak mudah diprediksi.

“Kalau (prediksi) arahnya, kemarin antara Jogja dengan Klaten atau Kendal. Cuma saya ingatkan Merapi itu tidak pernah sesuai skenario. Karena semua skenarionya Allah SWT, jadi semua harus tetap siaga,” tegasnya.

Di lain pihak, gubernur juga memastikan kesiapan TNI, Polri, Tagana, PMI hingga relawan lainnya. Termasuk juga dukungan kesadaran warga sekitar lereng gunung Merapi yang semakin tinggi.

Menurutnya, warga lereng Merapi sudah sekian tahun paham dengan karakter gunung Merapi. Maka, sekarang tinggal diberikan informasi yang lebih detail tentang perkembangan aktivitas vulkanis di Merapi agar semuanya terus bersiaga.

“Sekarang, kekuatan- kekuatan penanganan kebencanaan, baik mulaia dari BPBD dibantu oleh kepolisian, TNI, Tagana dan relawan lain sekarang sudah kita siapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk aktivitas gunung Merapi,” tegas Ganjar.

Sementara, untuk perkembangan Gunung Merapi sendiri hingga saat ini masih berstatus siaga. Ganjar menyebut, beberapa daerah sudah mulai mengevakuasi warga kelompok rentan dari ona bahaya.

Dia mencontohkan, di kabupaten Magelang cukup proaktif. Warga kelompok rentan kemarin dibawa lagi untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Berikutnya, di Kabupaten Boyolali dan di Kabupaten Klaten juga sudah siaga.

“Saya ingin kembali mengingatkan kepada kawan- kawan di lapangan, agar semua menata persiapan  tempat penampungan dan pengungsian dengan mewaspadai potensi penyebaran Covid-19,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement