Selasa 10 Nov 2020 17:43 WIB

Investasi di LinkAja, Grab Siap Beri Layanan Lebih Luas

Grab juga berkomitmen membantu percepatan inklusi keuangan Indonesia.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Grab. LinkAja, menerima pendanaan seri B senilai 100 juta dolar AS atau setara Rp1,4 triliun yang dilpimpin Grab.
Foto: facebook.com/GrabID
Grab. LinkAja, menerima pendanaan seri B senilai 100 juta dolar AS atau setara Rp1,4 triliun yang dilpimpin Grab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet digital besutan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN), LinkAja, menerima pendanaan seri B senilai 100 juta dolar AS atau setara Rp1,4 triliun. Investasi strategis ini dipimpin oleh Grab selaku pemegang saham minoritas. 

Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan, Grab bersama Kementerian BUMN berkomitmen membantu pertumbuhan dan perkembangan ekosistem startup di Indonesia. Selain itu, Grab juga berkomitmen membantu percepatan inklusi keuangan di dalam negeri. 

Baca Juga

"Kolaborasi strategis antara LinkAja dan ekosistem digital kami yang di dalamnya termasuk Ovo dan Tokopedia memungkinkan kami untuk menyediakan beragam layanan nontunai bagi semua lapisan masyarakat Indonesia dengan aman, nyaman, dan mudah diakses," kata Neneng dalam keterangan resmi, Selasa (10/11).

Adapun investasi strategis dari Grab meliputi berbagai sinergi dan potensi kolaborasi yang luas bagi kedua pihak. Sinergi dan kolaborasi baik dalam hal akses ekosistem maupun teknologi ini akan mempercepat dan meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

LinkAja resmi beroperasi pada Juni 2019 lalu. LinkAja menghadirkan inovasi layanan pembayaran elektronik untuk pengguna dan mitranya, serta membangun ekosistem teknologi finansial. Layana LinkAja berfokus pada kelas menengah atau aspiran dan UMKM di Indonesia. 

LinkAja saat ini memiliki lebih dari 58 juta pengguna terdaftar, dengan lebih dari 80 persen penggunanya berasal dari kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia. Di tengah tantangan ekonomi selama pandemi Covid-19, LinkAja diklaim mampu meningkatkan Nilai Transaksi Bruto (GTV) dan jumlah transaksi di kuartal ketiga tahun 2020 sebesar ~3x, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement