REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Pelatih Aston Villa Dean Smith, ungkap hadiah terakhir dari ayahnya, sebelum meninggal bulan Mei lalu. Ia mengatakan, saat itu Aston Villa terancam finis di zona degradasi.

Namun, ada satu pertandingan yang menyelamatkan nasib mereka, yaitu hasil imbang 0-0 lawan Sheffield United, pada pertandingan pertama sejak kompetisi dimulai lagi Juni lalu.

Itu jadi poin kontroversial Villa. Sebab, saat itu Orjan Nyland nyaris melakukan gol bunuh diri, saat menghalau tendangan bebas Oliver Norwood. Bola sebenarnya masuk ke gawang Villa, namun teknologi garis gawang tak merespons gol tersebut.

Wasit Michael Oliver tak menerima sinyal dari jamnya. Kegagalan teknologi itu pun menyelamatkan nasib Villa saat itu, yang kini masih bermain di Liga Primer Inggris.

''Itu (peristiwa) satu banding sejuta. (Teknologi) Itu tak pernah gagal sebelumnya dan hari itu gagal. Saya benar-benar bukan orang yang taat beragama atau semacamnya, tapi ayah saya baru saja meninggal,'' ungkap Smith, dikutip dari Sportsmole, senin (21/9).

Saat pertandingan tersebut, jaket ayahnya ada di Holte End, sebuah spot di Villa Park, dan juga ada jam. Jadi, Smith menganggap kalau kegagalan teknologi tersebut seolah-olah jadi trik dari sang ayah. Ia tak peduli dengan apa yang orang bilang soal gol tersebut. Sebab, banyak juga gol yang dianulir oleh VAR, meski seharusnya sah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika