Rabu 20 May 2020 05:38 WIB

Pandemi Covid-19 Mengancam Keberadaan Suku Asli Amazon

.

Rep: Rizky Jaramaya, Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi

Pemimpin Komunitas Taman Bangsa Adat, Pedro dos Santos berpose untuk foto di Manaus, Brasil, Ahad (10/5). Kurangnya perhatian dari Pemerintah Manaus membuat Pedro dos Santos harus meminum teh yang terbuat dari akar sawi putih, bawang putih dan jeruk nipis untuk meredakan demam tinggi yang berlangsung 10 hari (FOTO : AP/Felipe Dana)

REPUBLIKA.CO.ID, MANAUS -- Tenaga medis mulai mengevakuasi penduduk asli Amazon yang terinfeksi virus corona. Penyebaran virus corona di wilayah dalam Amazon telah meluas dengan jumlah pasien yang meningkat.

Layanan kesehatan penduduk asli pemerintah Brasil, Sesai melaporkan, pada Senin (18/5), setidaknya 23 penduduk asli Amazon meninggal dunia karena infeksi virus corona. Para korban yang meninggal berada di wilayah terpencil, dan 11 di antaranya berada di hulu sungai Amazon yang berbatasan dengan Kolombia dan Peru.

Organisasi kesukuan Brasil, APIB melaporkan kenaikan jumlah kematian penduduk asli Amazon akibat virus corona mencapai 103. Sekitar tiga perempat dari 540 kasus yang dikonfirmasi, 40 di antaranya berada di Amazon.

Pandemi virus corona telah menghantam Manaus sehingga rumah sakit di kota tersebut kekurangan tempat tidur. Kota tersebut juga kekurangan lahan pemakaman untuk mengubur pasien yang meninggal dunia. Oleh karena itu, pasien yang meninggal dunia dikuburkan secara massal.

 

sumber : Reuters, AP Photo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement