Selasa 21 Apr 2020 22:25 WIB

Kerajaan Arab Jamin Suplai Pertanian Saat Corona

Petani di banyak wilayah Kerajaan siap memanen 177 ribu ton bawang bombai.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Suasana  jam malam di Saudi Arabia
Foto: Saudigazette
Suasana jam malam di Saudi Arabia

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kementerian Lingkungan, Air dan Pertanian Kerajaan Arab Saudi memastikan ketersediaan prodouk pertanian. Juru bicara Kementerian itu, Abdullah Aba Al-Khail menyampaikan banyak perusahaan pertanian swasta telah mendapat izin impor produk pertanian.

Aba Al-Khail menjelaskan Kementeriannya meluncurkan laman situs khusus bagi petani dan peternak untuk mendapat izin pengiriman produk di tengah lockdown. Lewat izin itu, mereka berhak melintasi kota-kota meski ada pemberlakuan jam malam. Izin tersebut dikeluarkan sekali per pekan.

Aba Al-Khail memastikan pihaknya selalu berkomunikasi dengan petani guna memastikan ketersediaan produk. Langkah perencanaan impor juga diambil sambil memperhatikan produk mana yang penting.

"Petani di banyak wilayah Kerajaan siap memanen 177 ribu ton bawang bombai, ini akan membantu suplai," kata Aba Al-Khail dilansir dari Saudi Gazette pada Selasa, (21/4).

Aba Al-Khail menekankan bahwa sayuran dan hewan impor perlu melewati pengecekan guna memastikan kesehatannya. Diperkirakan total produk impor yang sudah masuk ke Arab sejak awal April mencapai 183 ribu ton, sekitar 100 ribu di antaranya merupakan produk hewan ternak dari lima negara.

Kemudian, ia menyebut organisasi gandum Arab (SAGO) sudah mempersilahkan pembelian gandum impor sekitar 355 ribu ton. Jumlah itu baru 10 persen dari kebutuhan kerajaan Arab. Nantinya jumlah kebutuhan masih didukung produksi gandum dalam negeri.

"Diperkirakan kapal pembawa produk impor itu akan tiba akhir Agustus untuk menutup kebutuhan lokal dan memenuhi stok," ucap Aba Al-Khail. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement