Kamis 21 Jan 2016 06:50 WIB

Hal-Hal Unik Tentang Matematika yang Menarik Diketahui

Donat kini terjual ratusan juta buah per tahunnya di AS.
Foto:
salah satu persamaan Matematika yang menjadi formula hubungan yang langgeng antar pasangan.

Merumuskan hubungan yang langgeng dengan pasangan

Kolaborasi antara psikolog dan ahli Matematika berusaha mengungkap rahasia hubungan langgeng melalui sebuah persamaan matematika. Menurut Hannah Fry, seorang matematikawan yang bekerja di London, hubungan yang langgeng bisa dirumuskan dengan sangat sederhana. Rumus hubungan yang langgeng itu dia tulis dalam buku yang berjudul 'Matematika Cinta'.

Dalam buku tersebut Fry membahas karya inovatif dari psikolog John Gottman dan timnya. Dia mengamati ratusan pasangan selama bertahun-tahun dan mencatat ekspresi wajah mereka, detak jantung, tekanan darah, serta kata-kata yang biasa digunakan dalam berkomunikasi bersama pasangan.

Gottman kemudian bekerja sama dengan Matematikawan James Murray dan mulai menganalisis situasi tersebut. Mereka lantas menemukan sebuah persamaan matematika yang menggambarkan keadaan hubungan antarpasangan.

Peneliti membagi beberapa materi penelitian menjadi tiga persamaan matematika. Pada persamaan pertama, ilmuwan mengambil model hubungan yang positif dan negatif. Pasangan yang bersifat positif, perilaku buruk dianggap sebagai hal yang biasa. Misalnya, ketika seorang istri melihat suaminya 'sedikit rewel' sebagai sebuah ekspresi kelelahan atau stres di tempat yang kerja.

Sementara itu, dalam pola hubungan yang negatif, situasinya terbalik. Perilaku buruk dianggap sebagai norma. Misalnya, ketika sang istri sedang cerewet, sang suami berpikir bahwa kecerewetan itu adalam bentuk keegoisan atau memang sifatnya yang demikian. Pada persamaan kedua, matematikawan menggambarkan suasana hati secara umum ketika sedang bersama pasangan.

Pada persamaan ketiga, Gottman dan Murray menemukan pasangan yang terpengaruh satu sama lain adalah faktor yang paling penting untuk menggapai hubungan yang langgeng. Misalnya, jika seorang suami mengatakan sesuatu yang positif seperti bercanda atau mengeluarkan lelucon, istri kemungkinan akan memberikan respons yang positif. Sedangkan jika suami melakukan sesuatu yang negatif, pasangannya juga kemungkinan akan memberikan respons yang negatif dan ini akan berdampak negatif pada hubungan.

Persamaan ini juga bisa menggambarkan ambang batas kesabaran istri ketika mendapatkan perlakuan negatif atau memberikan respons negatif pada suaminya. Fry mengatakan hubungan yang paling sukses adalah orang-orang yang memiliki ambang batas negatif yang sangat rendah. Dalam hubungan tersebut, dimungkinkan satu sama lain saling mengeluh, tapi mereka selalu bisa bekerja sama untuk memperbaiki masalah kecil di antara mereka. Dalam kasus ini, pasangan tidak memendam perasaan mereka. Hal-hal kecil tidak berakhir dengan proporsi yang berlebihan.

Pasangan yang bahagia kemudian cenderung memiliki interaksi yang lebih positif daripada interaksi yang negatif. Dengan demikian, ketika ada masalah mereka lebih mungkin menyelesaikannya dengan cepat.

sumber : arsip republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement