REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana menteri Turki Ahmet Davutoglu kemBali membantah tunduhan yang diberikan kepada negaranya, yang menyebutkan Turki pendukung ISIS.
"Kita tahu dengan baik tuduhan ini adalah produk dari rencana kotor pihak tertentu," ujarnya dalam pidato nasional, kemarin, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (1/10). Ia melanjutkan, terdapat anggota oposisi dan media tertentu yang menyebarkan bahwa Turki dalam kepemimpinannya mendukung keberadaan kelompok radikal ISIS.
Davutoglu menyebut tuduhan tersebut sebagai pembohongan besar dan tidak mnedasar. Mengingat bahwa ISIS sudah menguasai sebagain besar wilayah Irak dan Suriah, sebagai organisasi teroris.
"Turki siap untuk mengambil langkah untuk menghilangkan kekejaman dan teror yang ditujukan kepada kehidupan oerang-orang yang tidak bersalah." tegas Davutoglu.
Sebelumnya, pada 18 Juli lalu, oposisi utama Turki, Partai Republik Rakyat (CHP) mengajukan mosi dan menyerukan perlunya penyelidikan parlemen militan ISIS di Mosul, Irak utara. Menurutnya, pemerintah Turki yang tidak mengambil tindakan apapun terhadap ISIS menunjukan bahwa keduanya memiliki hubungan tertentu. c64