REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Demam berdarah tak mengenal musim. Pasalnya, banyak tempat yang memungkinkan nyamuk berkembang biak. Setetes air bersih yang tergenang sudah cukup untuk menjadi tempat bertelur dan penetasan larva nyamuk demam berdarah. Sekali bertelur, sekitar 300 nyamuk baru akan lahir," DR drh Upik Kesumawati Hadi MS, dari bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Telur nyamuk demam berdarah terkenal ‘bandel.’ Ia masih bisa hidup meski berbulan-bulan tidak terkena air. “Begitu terkena air, telur dapat segera menuntaskan siklus hidupnya yakni berubah menjadi larva,” urainya.
Tak heran jika sepanjang tahun ada saja orang yang terjangkit demam berdarah. Namun, faktor alam seperti curah hujan, suhu, dan kelembaban udara turut mendukung perkembangbiakan vektor penular. “Demikian pula dengan kepadatan penduduk atau mobilitas penduduk,” tambahnya.
Secara statistik, angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di beberapa kota/kabupaten memang menurun. Namun, itu bukan gambaran terbaiknya. Kenyataannya, pada tahun 2010, Kemenkes RI mencatat jumlah kota/kabupaten yang terjangkit meningkat.