REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Hujan meteor yang disebut-sebut Badan Antariksa Nasional Amerika serikat (NASA) sebagai terbaik tahun, berlangsung semalam. Guguran "bintang jatuh" yang dikenal sebagai Geminid, disaksikan jutaan orang di dunia.
Orang di seluruh dunia kecuali Antartika dapat melihat setidaknya di beberapa wilayah di belahan dunia berbeda. Namun tak sedikit yang terhalang pemandangannya karena cuaca berawan atau silau berlebihan dari polusi cahaya perkotaan.
"Sebagian besar wilayah dunia bisa menyaksikan pemandangan indah ini. Hanya jika Anda hidup di bawah 50 derajat (South) Lintang, Anda tidak dapat melihat Geminid, mengesampingkan Antartika, sayangnya," kata ahli NASA, Rhiannon Blaauw.
Apa yang tampak seperti rangkaian serpihan kembang api sebenarnya adalah puing-puing es dan debu dari komet Phaethon setelah mencapai perlintasan dekat dengan Matahari.
'Bumi berputar ke aliran puing dari 3.200 Phaethon setiap tahun pada pertengahan Desember, menyebabkan meteor terbang dari konstelasi Gemini, " katanya.
Hujan meteor Geminid tahunan kali ini setara di akhir abad ke-19, melukiskan pemandangan indah di langit malam.