Senin 10 Jan 2022 13:41 WIB

Ilmuwan Siprus Sangkal Varian Deltacron Hasil Kontaminasi Lab

Ilmuwan Siprus laporkan temuan varian deltacron.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Mutasi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 (ilustrasi). Varian yang dijuluki deltacron dikabarkan muncul di Siprus.
Foto: www.pixabay.com
Mutasi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 (ilustrasi). Varian yang dijuluki deltacron dikabarkan muncul di Siprus.

REPUBLIKA.CO.ID, SIPRUS -- Seorang ilmuwan Siprus Leonidos Kostrikis menyangkal varian deltacron yang ditemukannya merupakan hasil kontaminasi laboratorium. Dia mengatakan kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan surat elektronik pada Ahad (9/1/2022) bahwa 25 kasus yang telah dia identifikasi menunjukkan adanya tekanan evolusioner di strain pendahulu SARS-CoV-2 hingga terciptalah mutasi ini.

"Deltacron bukan hasil suatu peristiwa rekombinasi," kata Kostrikis yang juga kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler Siprus, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (10/1/2022).

Baca Juga

Kostrikis menjelaskan, infeksi deltacron lebih tinggi di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit daripada di antara pasien yang tidak dirawat di rumah sakit. Hal itu membuat hipotesis kontaminasi dapat dikesampingkan, menurut Kostrikis.

Terlebih lagi, sampel diproses dalam  beberapa prosedur pengurutan di lebih dari satu negara. Kostrikis menyebut, setidaknya satu urutan dari Israel yang disimpan dalam database global menunjukkan karakteristik genetik deltacron.

"Temuan ini membantah pernyataan yang tidak berdokumen bahwa deltacron adalah hasil sebuah kesalahan teknis," ujar Kostrikis yang juga seorang profesor ilmu biologi di University of Cyprus.

Gen virus menentukan bentuk protein yang melakukan sejumlah tugas spesifik. Omicron dan delta masing-masing memiliki mutasi pada spike protein yang memengaruhi kemampuannya untuk memasuki sel manusia, dengan omicron menjadi lebih menular sebagai hasilnya.

Seorang profesor genomik mikroba di University of Birmingham, Inggris, Nick Loman, yang mempelajari virus corona mengatakan, bentuk virus rekombinan dapat muncul ketika ada beberapa varian patogen yang beredar. Bentuk rekombinan delta dan omicron tidak akan sepenuhnya mengejutkan.

"Akan tetapi, temuan dari Siprus lebih mungkin merupakan "artefak teknis" yang muncul dalam proses pengurutan genom virus," katanya.

Philenews melaporkan, Menteri Kesehatan Siprus Michael Hadjipantela mengatakan pada Ahad bahwa varian baru tidak menjadi perhatian. Keterangan detil lebih lanjut akan diberikan di konferensi pers pekan ini.

Pakar Covid-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Krutika Kuppali, mengatakan bahwa deltacron tidak nyata. Ia mengungkapkan bahwa kemungkinan ini hanyalah hasil kontaminasi di laboratorium dari fragmen urutan omicron dalam spesimen delta.

Sementara itu, ahli virologi di Imperial College, Tom Peacock, juga mengatakan bahwa deltacron tidak nyata. Ia menyebut bahwa ini tidak sesuai dengan kriteria dari varian baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement