Rabu 06 Oct 2021 06:18 WIB

Arkeolog Temukan Toilet Kuno Usia Ribuan Tahun di Yerusalem

Pada zaman dulu, hanya orang kaya yang mampu membuat toilet.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Para arkeolog Israel telah menemukan kakus kuno yang langka di Yerusalem, Selasa (5/10).
Foto: ap
Para arkeolog Israel telah menemukan kakus kuno yang langka di Yerusalem, Selasa (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para arkeolog Israel telah menemukan kakus kuno yang langka di Yerusalem, Selasa (5/10). Toilet ini berusia lebih dari 2.700 tahun dan kamar mandi pribadi menjadi barang mewah di kota suci itu pada masa tersebut.

Otoritas Barang Antik Israel mengatakan kakus batu kapur yang halus dan berukir itu ditemukan di sebuah kabin persegi panjang. Tempat ini merupakan bagian dari sebuah rumah besar yang menghadap ke tempat yang sekarang menjadi Kota Tua.

Baca Juga

Kakus tersebut dirancang untuk tempat duduk yang nyaman, dengan septic tank yang dalam digali di bawahnya. "Bilik kamar mandi pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini," kata direktur penggalian, Yaakov Billig.

Menurut Billig, hanya orang kaya yang mampu membuat kamar mandi. Dia menceritakan, seorang rabi terkenal pernah menyarankan bahwa menjadi kaya adalah memiliki toilet di sebelah mejanya.

Otoritas barang antik mengatakan, tulang binatang dan tembikar yang ditemukan di tangki septik dapat menjelaskan gaya hidup dan pola makan orang yang hidup pada waktu itu. Bahkan, peneliti dapat mengetahui penyakit kuno dari tempat tersebut.

Para arkeolog menemukan batu dan pilar dari zaman itu di area dekat kakus. Mereka mengatakan ada bukti keberadaan taman di dekatnya dengan kebun buah serta tanaman air, sehingga itu menunjukan orang yang tinggal di sana cukup kaya. 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement