Jumat 03 Sep 2021 06:57 WIB

Studi Ungkap Risiko Guru Kena Covid-19 Vs Profesi Lain

Studi di Skotlandia ungkap risiko guru tertular Covid-19 dibandingkan profesi lain.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Guru harus sudah divaksinasi dan tetap menggunakan masker saat mengajar di kelas.
Foto: AP
Guru harus sudah divaksinasi dan tetap menggunakan masker saat mengajar di kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi menemukan guru tidak menghadapi risiko lebih besar terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dibandingkan orang dengan profesi lain. Guru dan keluarganya sebenarnya 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 dibandingkan populasi umum.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil studi yang dipimpin oleh tim dari University of Glasgow di Skotlandia yang berkolaborasi dengan Public Health Scotland. Penelitian mereka mengungkap bahwa guru dan orang-orang di lingkungan rumahnya tidak lebih tinggi risikonya untuk menderita gejala parah Covid-19 atau dirawat di rumah sakit meskipun melakukan kontak dekat dengan beberapa anak dan orang dewasa setiap hari sepanjang tahun akademik 2020-2021.

Baca Juga

"Risikonya masih lebih rendah ketika varian delta mengakibatkan kasus (Covid-19) ketika sekolah sepenuhnya dibuka," kata peneliti University of Glasgow, seperti dikutip dari laman The Sun, Kamis (2/9).

Studi ini membandingkan risiko yang dihadapi guru dengan populasi umum orang dewasa usia kerja. Temuan yang dipublikasikan di British Medical Journal itu memberi catatan bahwa di Skotlandia, kebanyakan guru masih muda dengan usia rata-rata 42 tahun.

 

Baca juga : Studi: Dua Dosis Vaksin Bisa Tekan Risiko Long Covid

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement